Sabtu, 14 Desember 2013

PERBEDAAN DIANTARA SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PESANAN DAN SISTEM PENENTUAN BIAYA POKOK PROSES


Perbedaan diantara sistem penentuan biaya pokok pesanan dan sistem penentuan biaya pokok proses bermuara di beberapa faktor. Pertama, aliran unit produk didalam sistem penentuan biaya pokok proses adalah berkesinambungan; dan, kedua, unit-unit produk yang diolah sukar dibedakan satu sama lainnya. Didalam sistem penentuan biaya pokok proses, tidaklah logis untuk mencoba mengidentifikasi biaya-biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead kepada pesanan tertentu seorang pelanggan karena setiap pesanan hanya satu dari sekian banyak pesanan dari arus berkesinambungan unit produk identik lini produksi. Didalam sistem penentuan biaya pokok proses, dilakukan penghimpunan biaya berdasarkan departemen, bukan berdasarkan pesanan (atau pekerjaan) sebagaimana halnya dalam sistem penentuan biaya pokok pesanan, dan kemudian membebankan (melekatkan) biaya tersebut kepada semua unit yang melewati departemen selama periode bersangkutan.dalam sistem penentuan biaya pokok pesanan, biaya ditelusuri kepada produk atau pekerjaan. Biaya unit merupakan jumlah biaya pekerjaan (job) dibagi dengan unit yang diproduksi dalam pekerjaan tersebut. Didalam sistem penentuan biaya proses, biaya sebuah unit produk sama dengan jumlah akumulasi biaya produk untuk proses atau departemen dibagi dengan banyaknya unit yang diproduksi. Didalam sistem penentuan biaya pokok proses diterapkan teknik perata-rataan. Semua produk yang diolah selama periode waktu tertentu (1 minggu atau 1 bulan) dipakai sebagai basis keluaran untuk menghitung biaya per unit. Jumlah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrikasi yang dikumpulkan didalam akun barang dalam proses dibagi berdasarkan unit ekuivalen produk yang diolah selama periode tersebut. Ringkasnya sistem penentuan biaya pokok pesanan menghimpun biaya untuk setiap pekerjaan atau gugus pekerjaan; sedangkan sistem penentuan biaya pokok proses meghimpun atau mengakumulasi biaya untuk setiap proses atau departemen pabrikasi.
Ketiga, kartu biaya pokok pekerjaan (job cost sheet) tidaklah dipakai dalam sistem penentuan biaya pokok proses karena titik fokusnya pada departemen-departemen yang ada didalam pabrik. Alih-alih memakai kartu biaya pokok pekerjaan, didalam sistem penentenuan biaya pokok proses dipakai dokumen laporan produksi yang disiapkan untuk setiap departemen dimana dilakukan pengolahan produk didalamnya. Laporan produksi ini mempunyai beberapa fungsi. Laporan produksi menyediakan laporan ringkasan banyaknya unit yang bergerak melalui departemen selama satu periode, dan dokumen laporan produksi juga memperlihatkan suatau komputasi biaya satuan. Selain itu, laporan produksi juga memperlihatkan biaya apa saja yang dibebankan kepada sebuah departemen selama satu periode dan pembagian apa yang dilakukan atas biaya tersebut.

Sumber : Buku Akuntansi Manajemen, edisi II (Henry Simamora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar