Perbedaan diantara sistem penentuan
biaya pokok pesanan dan sistem penentuan biaya pokok proses bermuara di
beberapa faktor. Pertama, aliran unit
produk didalam sistem penentuan biaya pokok proses adalah berkesinambungan;
dan, kedua, unit-unit produk yang
diolah sukar dibedakan satu sama lainnya. Didalam sistem penentuan biaya pokok
proses, tidaklah logis untuk mencoba mengidentifikasi biaya-biaya bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead kepada pesanan tertentu seorang pelanggan karena
setiap pesanan hanya satu dari sekian banyak pesanan dari arus berkesinambungan
unit produk identik lini produksi. Didalam sistem penentuan biaya pokok proses,
dilakukan penghimpunan biaya berdasarkan departemen, bukan berdasarkan pesanan
(atau pekerjaan) sebagaimana halnya dalam sistem penentuan biaya pokok pesanan,
dan kemudian membebankan (melekatkan) biaya tersebut kepada semua unit yang
melewati departemen selama periode bersangkutan.dalam sistem penentuan biaya
pokok pesanan, biaya ditelusuri kepada produk atau pekerjaan. Biaya unit
merupakan jumlah biaya pekerjaan (job) dibagi dengan unit yang diproduksi dalam
pekerjaan tersebut. Didalam sistem penentuan biaya proses, biaya sebuah unit
produk sama dengan jumlah akumulasi biaya produk untuk proses atau departemen
dibagi dengan banyaknya unit yang diproduksi. Didalam sistem penentuan biaya
pokok proses diterapkan teknik perata-rataan. Semua produk yang diolah selama
periode waktu tertentu (1 minggu atau 1 bulan) dipakai sebagai basis keluaran
untuk menghitung biaya per unit. Jumlah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead pabrikasi yang dikumpulkan didalam akun barang dalam proses dibagi
berdasarkan unit ekuivalen produk yang diolah selama periode tersebut.
Ringkasnya sistem penentuan biaya pokok pesanan menghimpun biaya untuk setiap
pekerjaan atau gugus pekerjaan; sedangkan sistem penentuan biaya pokok proses
meghimpun atau mengakumulasi biaya untuk setiap proses atau departemen
pabrikasi.
Ketiga,
kartu biaya pokok pekerjaan (job cost
sheet) tidaklah dipakai dalam sistem penentuan biaya pokok proses karena titik
fokusnya pada departemen-departemen yang ada didalam pabrik. Alih-alih memakai
kartu biaya pokok pekerjaan, didalam sistem penentenuan biaya pokok proses
dipakai dokumen laporan produksi yang disiapkan untuk setiap departemen dimana
dilakukan pengolahan produk didalamnya. Laporan produksi ini mempunyai beberapa
fungsi. Laporan produksi menyediakan laporan ringkasan banyaknya unit yang
bergerak melalui departemen selama satu periode, dan dokumen laporan produksi
juga memperlihatkan suatau komputasi biaya satuan. Selain itu, laporan produksi
juga memperlihatkan biaya apa saja yang dibebankan kepada sebuah departemen selama
satu periode dan pembagian apa yang dilakukan atas biaya tersebut.
Sumber : Buku Akuntansi Manajemen,
edisi II (Henry Simamora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar